Rabu, 15 Agustus 2012
ops pekat
Minggu Ke Tiga Ramadhan,Tim Gabungan Kembali Jaring Belasan PSK
AUGUST 11, 2012
INDRAMAYU,Jabarkita.com,-Tim gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Indramayu,TNI dan Polri agaknya tidak main-main dalam memberantas maraknya penyakit masyarakat yang disinyalir sampai detik ini masih marak beroperasi diwilayah hukum kabupaten Indramayu.
Langkah nyata tim bgabungan itu,setidaknya dibuktikan dengan terjaringnya kembali 17 Pekerja Sex Komersial (PSK) dari berbagai tempat di Indramayu dalam sebuah Operasi Pekat yang digelar tim gabungan pada Kamis malam (9/8) atau minggu ke tiga Ramadhan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Indramayu Dedi Suhendi S.Sos M.Si didampingi Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas dan PPNS Iing Kuswara S.STP M.Si dihubungi jabarkita online Jumat malam (10/8) mengungkapkan,Pihaknya akan terus melakukan operasi terhadap keberadaan warung remang-remang dan penyakit masyarakat yang disinyalir sampai saat ini masih banyak yang beroperasi,jelas Dedi.
Dikatakan memasuki minggu ke tiga Bulan Suci Ramadhan atau pada Kamis Malam (9/8) ,tim gabungan masih terus melakukan razia terhadap keberadaan Warem dan Cafe yang disinyalir dijadikan tempat mesum bagai para Pekerja Sek Komersial.
”Dari operasi yang kita lakukan itu,ternyata terjaring sedikitnya 17 Pekerja Seks Komersial, dari wilayah Selaur Kecamatan Widasari 10 orang PSK,dari Cafe Bango Putih Kecamatan Sukagumiwang 2 orang PSK,Serta dari Areal Pantai Glayem kecamatan Juntinyuat 5 orang PSK.” terangnya seraya ditegaskan dengan terjaringnya kembali belasan PSK,menandakan bahwa keberadaan penyakit masyarakat di Indramayu terbilang masih cukup banyak katanya.
Ditempat yang sama Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas dan PPNS pada Satpol PP Kabupaten Indramayu Iing Kuswara S.STP M.Si menambahkan,razia yang kita gelar malam itu,selain kita menjaring belasan PSK dari sejumlah Warem dan cafe di Indramayu.
Kita juga berhasil mengamankan minuman jenis Tuak sebanyak 23 drigent dari sebuah gudang penyimpanan tuak di wilayah Dayung Waduk Bojong Kelurahan Bojongsari kecamatan Indramayu terangnya.
Dijelaskan Iing,baik PSK maupun puluhan drigent Tuak dari hasil razia tersebut, malam itu juga kita amankan di Mako Pol PP Indramayu.Sedangkan setelah dilakukan pendataan dan pembinaan terhadap PSK oleh Kasatpol PP,Kabid Sosial Dinsosnaker,pihak Kepolisian,dan Dinas kesehatan,para PSK alias peserta binaan sosial kita serahkan kepada orang tua dan walinya.
Sedangkan untuk minuman tuak serta minuman beralkohol lainnya akan kita musnahkan bersamaan dengan pemusnahan barang haram lainnya tandas Iing kepada jabarkita online. (H Yonif)
Read More
Lagi,Puluhan WPS Terjaring Razia Gabungan
JULY 14, 2012
INDRAMAYU,Jabarita.com Dalam upaya penegakan Peraturan Daerah (Perda) nomer: 4 Tahun 2OO1 tentang Prostitusi.Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Indramayu bersama tim gabungan TNI- Polri kembali melakukan razia terhadap keberadaan Wanita Penjaja Seks (WPS) disepanjang jalur pantura Losarang Indramayu.
Dari Hasil razia itu,sedikitnya 21 Wanita Penjaja Seks yang tengah mangkal di cafe Valentine dan Mexico Losarang berhasil diamankan oleh petugas gabungan.Malam itu juga mereka diangkut ke Mako Pol PP Indramayu untuk dilakukan pendataan dan pembinaan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Indramayu Dedy Suhendi ,S.Sos MSi kepada jabarkita online diruang kerjanya baru-baru ini mengemukakan, razia terhadap penyakit masyarakat akan terus kita lakukan sampai benar-benar tidak ada lagi WPS dan warem.
Kondisi itu dilakukan sebagai upaya penegakan Perda nomer 4 Tahun 2OO1 tentang Prostitusi.Terlebih lagi menghormati datangnya bulan suci Ramadhan.Oleh karena itu Kami dari tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP-TNI (PM) dan Polri akan terus melakukan razia tersebut.”Kita tidak akan menyerah untuk terus melakukan razia terhadap keberadaan Warem dan WPS.”Tandas Dedy.
Dijelaskan,sekalipun kita sering melakukan razia,namun keberadaan warung remang-remang saat ini makin menjamur,terlebih lagi disepanjang jalur pantura.Kondisi itu ternyata dimanfaatkan oleh para WPS untuk menjajakan cintanya kepada Lelaki Hidung Belang (LHB).
Menurut Dedy para WPS bukan saja berasal dari kabupaten Indramayu.”ternyata setelah dilakukan pendataan terhadap WPS yang kita jaring, ada 7 WPS dari luar kabupaten .Yakni dari kabupaten Bandung 1 orang berinisial Isy.Sumedang 1 orang berinisial Nin,jabupaten Kendal 1 orang inisial Mis.dan kabupaten Batang 4 orang masing berinisial Ni,Nel,Ren dan Sil.”Ujarnya kepada jabarkita online,
Dedi menambahkan,para WPS yang terjaring razia selanjutnya kita berikan pembinaan oleh tim gabungan TNI-Polri.Pembinaan dari unsur Pol PP oleh Kasatpol PP Dedy Suhendi,unsur Polri AKP Anwar,TNI (PM) Rohadi.”Mereka kita data satu persatu dan sepakat untuk tidak mengulanginya lagi.”jelasnya.
Pada bagian lain Dedy menjelaskan,pembinaan terhadap WPS juga dilakukan oleh Kabag Agama dan Kesra yang juga Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV/Aids Edi Kusdiana M.Si seputar bahayanya melakukan hubungan seks diluar nikah,terlebih lagi ancaman bahaya terhadap serangan HIV/AIDS.Sedangkan Kasatpol PP mengancam agar jangan mengulanginya,karena apabila terjaring razia lagi,maka akan dititipkan ke Centre House tempat penampungan Disosnaker.”Kita tidak akan segan-segan untuk menitipkan WPS yang terjaring lagi ke Panti Asuhan atau ke shelter House tempat penampungan Disosnaker untuk dilakukan pembinaan dan pelatihan usaha ,baik tata boga,menjahit,maupun salon kecantikan dengan biaya gratis”, tandas alumnus STPDN tersebut.
Sementara itu sepekan sebelumnya tim gabungan juga melakukan razia pada sejumlah warem diwilayah Losaranga,Bugel dan Patrol.Dari hasil razia tersebut,tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP ,TNI dan Polri itu berhasil mengamankan 16 Wanita Penjaja Seks (WPS). (H Yonif)
Minggu Ke Tiga Ramadhan,Tim Gabungan Kembali Jaring Belasan PSK
AUGUST 11, 2012 ADANG NO COMMENTS
INDRAMAYU,Jabarkita.com,-Tim gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Indramayu,TNI dan Polri agaknya tidak main-main dalam memberantas maraknya penyakit masyarakat yang disinyalir sampai detik ini masih marak beroperasi diwilayah hukum kabupaten Indramayu.
Langkah nyata tim bgabungan itu,setidaknya dibuktikan dengan terjaringnya kembali 17 Pekerja Sex Komersial (PSK) dari berbagai tempat di Indramayu dalam sebuah Operasi Pekat yang digelar tim gabungan pada Kamis malam (9/8) atau minggu ke tiga Ramadhan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Indramayu Dedi Suhendi S.Sos M.Si didampingi Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas dan PPNS Iing Kuswara S.STP M.Si dihubungi jabarkita online Jumat malam (10/8) mengungkapkan,Pihaknya akan terus melakukan operasi terhadap keberadaan warung remang-remang dan penyakit masyarakat yang disinyalir sampai saat ini masih banyak yang beroperasi,jelas Dedi.
Dikatakan memasuki minggu ke tiga Bulan Suci Ramadhan atau pada Kamis Malam (9/8) ,tim gabungan masih terus melakukan razia terhadap keberadaan Warem dan Cafe yang disinyalir dijadikan tempat mesum bagai para Pekerja Sek Komersial.
”Dari operasi yang kita lakukan itu,ternyata terjaring sedikitnya 17 Pekerja Seks Komersial, dari wilayah Selaur Kecamatan Widasari 10 orang PSK,dari Cafe Bango Putih Kecamatan Sukagumiwang 2 orang PSK,Serta dari Areal Pantai Glayem kecamatan Juntinyuat 5 orang PSK.” terangnya seraya ditegaskan dengan terjaringnya kembali belasan PSK,menandakan bahwa keberadaan penyakit masyarakat di Indramayu terbilang masih cukup banyak katanya.
Ditempat yang sama Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas dan PPNS pada Satpol PP Kabupaten Indramayu Iing Kuswara S.STP M.Si menambahkan,razia yang kita gelar malam itu,selain kita menjaring belasan PSK dari sejumlah Warem dan cafe di Indramayu.
Kita juga berhasil mengamankan minuman jenis Tuak sebanyak 23 drigent dari sebuah gudang penyimpanan tuak di wilayah Dayung Waduk Bojong Kelurahan Bojongsari kecamatan Indramayu terangnya.
Dijelaskan Iing,baik PSK maupun puluhan drigent Tuak dari hasil razia tersebut, malam itu juga kita amankan di Mako Pol PP Indramayu.Sedangkan setelah dilakukan pendataan dan pembinaan terhadap PSK oleh Kasatpol PP,Kabid Sosial Dinsosnaker,pihak Kepolisian,dan Dinas kesehatan,para PSK alias peserta binaan sosial kita serahkan kepada orang tua dan walinya.
Sedangkan untuk minuman tuak serta minuman beralkohol lainnya akan kita musnahkan bersamaan dengan pemusnahan barang haram lainnya tandas Iing kepada jabarkita online. (H Yonif)
Read More
Lagi,Puluhan WPS Terjaring Razia Gabungan
JULY 14, 2012 ADANG NO COMMENTS
INDRAMAYU,Jabarita.com Dalam upaya penegakan Peraturan Daerah (Perda) nomer: 4 Tahun 2OO1 tentang Prostitusi.Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Indramayu bersama tim gabungan TNI- Polri kembali melakukan razia terhadap keberadaan Wanita Penjaja Seks (WPS) disepanjang jalur pantura Losarang Indramayu.
Dari Hasil razia itu,sedikitnya 21 Wanita Penjaja Seks yang tengah mangkal di cafe Valentine dan Mexico Losarang berhasil diamankan oleh petugas gabungan.Malam itu juga mereka diangkut ke Mako Pol PP Indramayu untuk dilakukan pendataan dan pembinaan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Indramayu Dedy Suhendi ,S.Sos MSi kepada jabarkita online diruang kerjanya baru-baru ini mengemukakan, razia terhadap penyakit masyarakat akan terus kita lakukan sampai benar-benar tidak ada lagi WPS dan warem.
Kondisi itu dilakukan sebagai upaya penegakan Perda nomer 4 Tahun 2OO1 tentang Prostitusi.Terlebih lagi menghormati datangnya bulan suci Ramadhan.Oleh karena itu Kami dari tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP-TNI (PM) dan Polri akan terus melakukan razia tersebut.”Kita tidak akan menyerah untuk terus melakukan razia terhadap keberadaan Warem dan WPS.”Tandas Dedy.
Dijelaskan,sekalipun kita sering melakukan razia,namun keberadaan warung remang-remang saat ini makin menjamur,terlebih lagi disepanjang jalur pantura.Kondisi itu ternyata dimanfaatkan oleh para WPS untuk menjajakan cintanya kepada Lelaki Hidung Belang (LHB).
Menurut Dedy para WPS bukan saja berasal dari kabupaten Indramayu.”ternyata setelah dilakukan pendataan terhadap WPS yang kita jaring, ada 7 WPS dari luar kabupaten .Yakni dari kabupaten Bandung 1 orang berinisial Isy.Sumedang 1 orang berinisial Nin,jabupaten Kendal 1 orang inisial Mis.dan kabupaten Batang 4 orang masing berinisial Ni,Nel,Ren dan Sil.”Ujarnya kepada jabarkita online,
Dedi menambahkan,para WPS yang terjaring razia selanjutnya kita berikan pembinaan oleh tim gabungan TNI-Polri.Pembinaan dari unsur Pol PP oleh Kasatpol PP Dedy Suhendi,unsur Polri AKP Anwar,TNI (PM) Rohadi.”Mereka kita data satu persatu dan sepakat untuk tidak mengulanginya lagi.”jelasnya.
Pada bagian lain Dedy menjelaskan,pembinaan terhadap WPS juga dilakukan oleh Kabag Agama dan Kesra yang juga Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV/Aids Edi Kusdiana M.Si seputar bahayanya melakukan hubungan seks diluar nikah,terlebih lagi ancaman bahaya terhadap serangan HIV/AIDS.Sedangkan Kasatpol PP mengancam agar jangan mengulanginya,karena apabila terjaring razia lagi,maka akan dititipkan ke Centre House tempat penampungan Disosnaker.”Kita tidak akan segan-segan untuk menitipkan WPS yang terjaring lagi ke Panti Asuhan atau ke Centre House tempat penampungan Disosnaker untuk dilakukan pembinaan dan pelatihan usaha ,baik tata boga,menjahit,maupun salon kecantikan dengan biaya gratis”, tandas alumnus STPDN tersebut.
Sementara itu sepekan sebelumnya tim gabungan juga melakukan razia pada sejumlah warem diwilayah Losaranga,Bugel dan Patrol.Dari hasil razia tersebut,tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP ,TNI dan Polri itu berhasil mengamankan 16 Wanita Penjaja Seks (WPS). (H Yonif)
ops pekat
INDRAMAYU, Medikomonline-–
Menjelang datangnya bula suci Ramadan yang tinggal hitungan hari, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Indramayu bersama tim gabungan yang terdiri dari Polri,TNI, dan POM pekan kemarin giat melakukan razia pekat di sekitar wilayah Waduk Bojongsari Kota Indramayu dan sepanjang Pantura Legok hingga Patrol.
Sasaran razia itu terhadap minuman beralkohol dan warung remang-remang. Hasilnya dalam razia tersebut terjaring sedikitnya 16 wanita penjaja seks (WPS) dan puluhan botol mihol dari berbagai merk, jenis dan ukuran. Malam itu juga oleh petugas gabungan ke-16 WPS itu langsung digelandang ke kantor Satpol PP Indramayu untuk dilakukan pendataan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Indramayu Dedy Suhendi SSos MSi ditemui Medikom di ruang kerjanya, (29/6) menjelaskan, operasi terhadap penyakit masyarakat ini dilakukan tidak sebatas menjelang datangnya bulan puasa. Akan tetapi razia akan terus dilakukan sepanjang waktu.
“Kita tidak akan berhenti melakukan razia terhadap penyakit masyarakat sampai keberadaan warem tidak ada sama sekali atau tutup selama-lamanya,” ujar Dedi.
Dikatakan, operasi pekat yang dilakukan pekan kemarin, sebagai bukti keseriusan Satpol PP dalam memberantas penyakit masyarakat, terlebih lagi menjelang datangnya bulan suci Ramadan.
Oleh karenanya menurut mantan Kasi Trantib Kecamatan Lelea dan Balongan itu, operasi pekat akan terus dilakukan sampai benar-benar tidak ada lagi warem di sepanjang Pantura.
“Operasi yang kita lakukan kemarin malam itu, kita jaring 16 WPS. Dua WPS dari wilayah Bojongsari Kota Indramayu dan 14 WPS lainnya dari jalur pantura Legok dan Patrol,” jelasnya seraya mengatakan ke 16 WPS malam itu juga langsung dibawa ke kantor untuk dilakukan pendataan dan pembinaan langsung oleh Wakil Bupati Drs H Supendi Msi.
Menurut Dedi setelah dilakukan pendataan ternyata WPS yang dijaring itu ada yang dari Subang, Jakarta, serta daerah lainnya di Jawa Barat. Sedangkan dari daerah Indramayu sendiri yakni dari Tukdana, Kandanghaur, Losarang, Legok, Gabus Wetan, dan Lohbener. ”Setelah kita data, mereka kita pulangkan lagi dengan terlebih dahulu membuat surat pernyataan,” terangnya.
Dedi menjelaskan, selain giat melakukan operasi pekat, sebelumnya juga sudah dua kali mengumpulkan para mucikari alias germo di kantor Kecamatan Patrol yang dihadiri Camat Patrol dan Wabup Supendi. Para germo itu langsung dibina oleh Wabup Supendi. Di hadapan Wabup para germo sepakat untuk menutup usaha maksiatnya, namun ada juga yang menolak dengan alasan tidak ada lagi pekerjaan lain.
Data yang berhasil dihimpun Medikom dari Satpol PP Indramayu per Juni 2012, jumlah germo dan WPS di Indramayu saat ini terdapat 62 orang. Dengan rincian 20 orang mucikari alias germo dan 42 orang wanita penjaja seks (WPS). Angka tersebut tersebar di wilayah Kedongdong, Legok, dan sepanjang jalur pantura.
Diakuinya memang ada sedikit penurunan jumlah WPS. Pada razia tahun lalu menjaring sedikitnya 33 WPS, sedangkan tahun ini hanya 16 WPS.
”Kemungkinan sebelum digelar razia sudah bocor dahulu sehingga yang terjaring hanya sedikit,” katanya.
Dijelaskan sekalipun keberadaan warem saat ini masih ada, namun angkanya sedikit berkurang serta keberadaannya sembunyi-sembunyi. Kalau dulu seperti di Cangkingan Kecamatan Kedokan, Cilegeng Indah (CI) di Gantar, serta di jalur Pantura, keberadaan warem itu terbuka. Akan tetapi sekarang terkesan rapi dan sembunyi-sembunyi.
”Ke depan sesuai perintah pimpinan semua warem harus menutup usahanya, kalau tidak maka Satpol PP yang akan melakukan penutupan paksa,” tandas Dedi mengakiri perbincangannya dengan Medikom. (H Yonif)
pam lebaran
INDRAMAYU 10/8/2012 (www.humasindramayu.com) –
Pemerintah Kabupaten Indramayu siap menyambut para pemudik yang akan melintas di wilayah Kabupaten Indramayu. Ribuan personil dikerahkan untuk mengatur kelancaran arus lalu lintas di wilayah yang memiliki panjang pantai 114 kilometer ini. Demikian diungkapan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah saat Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2012 yang berlangsung di Alun-alun Indramayu, Jum'at (10/8).
Bupati merinci, untuk pengamanan Operasi Ketupat Lodaya 2012 di Kabupaten Indramayu akan dikerahkan pasukan sebanyak 1500 personil, yang terdiri dari Polres Indramayu sebanyak 1200 personil ditambah dengan 300 personil lainnya yang berasal dari Den POM, TNI, Satpol PP, Dishubkominfo, Damkar, Kesehatan, Orari/Rapi, Pramuka, dan PMI. Semua personil itu akan dtempatkan di beberapa Pos PAM dan Pos Gatur di sepanjang jalur pantura maupun jalur alternatif.
Ditegaskan Bupati, wilayah Indramayu siap untuk dilalui para pemudik yang akan tiba dan singgah di Indramayu baik melalui jalur pantura, maupun jalur Subang Cikamurang.
Namun demikian Bupati Indramayu menghimbau petugas untuk bekerja lebih ekstra, terutama di lokasi yang rawan macet seperti pasar tumpah yang tersebar di sepanjang jalur pantura, yakni Pasar Sukra, Pasar Patrol, Pasar Eretan Wetan, Pasar Kandanghaur, Pasar Bangkir, dan Pasar Kertasmaya. Selain itu yang harus diwaspadai oleh petugas adalah Simpang Tiga Karang Sinom, Simpang Tiga Jangga. Di tempat itu banyak lalu lalang manusia.
"Saya berharap kepada petugas di lapangan untuk dapat bekerja semaksimal mungkin mengamankan arus lalu-lintas guna meminimalisir terjadinya kecelakaan. Dalam arus balik dan mudik ini, wilayah Kabupaten Indramayu akses utama bagi pemudik. Kalau boleh meminta, saya meminta jangan sampai ada kecelakaan di Kabupaten kita. Oleh karena itu saya juga menghimbau kepada pemudik agar berhati-hati dalam mengendarai kendaraannya. Kalau capek beristirahatlah jangan dipaksakan," pintanya.
Di tempat yang sama Kapolres Indramayu AKBP. G. Pangarso menuturkan, untuk beberapa titik rawan, pihaknya telah menempatkan sniper (penembak jitu) guna meredam potensi kejahatan yang mungkin muncul. Sementara untuk pekerjaan rehab jalan di jalur pantura sendiri secara umum telah rampung dan bisa digunakan pada mudik ini.
Menurut Pangarso jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor meningkat dibandingkan tahun lalu. Ia memprediksi kenaikan itu mencapai 20 persen.
"Operasi Ketupat 2012 indikatornya adalah kelancaran lalu lintas, turunnya angka kecelakaan, serta terciptanya kondisi kamtibmas yang kondusif yang ditandai dengan turunnya angka kriminalitas. Saya harap kita dapat bersama-sama bekerja untuk mengamankan arus mudik maupun arus balik ini," terangnya.
(deni/www.humasindramayu.com)
adipura - pkl
INDRAMAYU 20/3/2012 (www.humasindramayu.com) –
Para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di wilayah kota Indramayu bertekad untuk kembali mendatangkan Piala Adipura ke Kabupaten Indramayu. Hal ini disampaikan Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima Sport Centre Yayat Hidayat dihadapan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah, Senin (19/3) kemarin.
Menurut Hidayat, apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk merebut kembali Piala Adipura disambut positif oleh para pedagang. Para PKL yang tersebar dibeberapa titik di kota Indramayu seperti di Sport Centre, Pasar Mambo, Bantaran Cimanuk siap mendukung dan melakukan langkah konkret demi kota yang bersih.
Ia menambahkan, selama ini para PKL diberlakukan sangat manusiawi oleh pemerintah dalam hal ini Satpol PP. Ketika melakukan penertiban, Satpol PP memberikan pengarahan dari hati, sehingga jarang sekali terjadi gesekan dengan para pedagang. "Masing-masing pihak mengerti akan tugasnya, Satpol PP bertugas menertibkan sedangkan kami para pedagang harus menghidupi keluarga dengan cara berdagang di tempat keramaian." Kata Hidayat.
Pedagang wedang Susu Bandrek SBY ini menegaskan, bukti dari pemerintah daerah sangat memperhatikan pedagang adalah ketika para pedagang yang selama ini berjualan di Alun-alun Indramayu hendak dipindahkan, namun pemerintah daerah telah menyiapkan lahannya terlebih dahulu, sehingga ketika pedagang pindah mereka telah mendapatkan tempat yang baru telah tersedia.
Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, dukungan dari para pedagang ini merupakan spirit bagi pemerintah daerah untuk bisa kembali mendatangkan Piala Adipura ke Indramayu. Dirinya pun kembali menegaskan, bahwa pemerintah tidak akan mengusir para pedagang, namun akan ditertibkan dan dilata agar tidak kumuh dan supaya enak di pandang.
"Pedagang PKL merupakan usaha mandiri dan sangat bermanfaat bagi keluarga dan juga pembeli, sehingga terjadi usaha yang saling menguntungkan. Kami tetap akan memperlakukan pedagang PKL dengan humanis, sehingga tidak terjadi gesekan seperti yang terjadi di daerah-daerah lain." Tegas Anna. (deni/www.humasindramayu.com)
di 3/20/2012
Langganan:
Komentar (Atom)


