Rabu, 15 Agustus 2012
ops pekat
Minggu Ke Tiga Ramadhan,Tim Gabungan Kembali Jaring Belasan PSK
AUGUST 11, 2012
INDRAMAYU,Jabarkita.com,-Tim gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Indramayu,TNI dan Polri agaknya tidak main-main dalam memberantas maraknya penyakit masyarakat yang disinyalir sampai detik ini masih marak beroperasi diwilayah hukum kabupaten Indramayu.
Langkah nyata tim bgabungan itu,setidaknya dibuktikan dengan terjaringnya kembali 17 Pekerja Sex Komersial (PSK) dari berbagai tempat di Indramayu dalam sebuah Operasi Pekat yang digelar tim gabungan pada Kamis malam (9/8) atau minggu ke tiga Ramadhan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Indramayu Dedi Suhendi S.Sos M.Si didampingi Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas dan PPNS Iing Kuswara S.STP M.Si dihubungi jabarkita online Jumat malam (10/8) mengungkapkan,Pihaknya akan terus melakukan operasi terhadap keberadaan warung remang-remang dan penyakit masyarakat yang disinyalir sampai saat ini masih banyak yang beroperasi,jelas Dedi.
Dikatakan memasuki minggu ke tiga Bulan Suci Ramadhan atau pada Kamis Malam (9/8) ,tim gabungan masih terus melakukan razia terhadap keberadaan Warem dan Cafe yang disinyalir dijadikan tempat mesum bagai para Pekerja Sek Komersial.
”Dari operasi yang kita lakukan itu,ternyata terjaring sedikitnya 17 Pekerja Seks Komersial, dari wilayah Selaur Kecamatan Widasari 10 orang PSK,dari Cafe Bango Putih Kecamatan Sukagumiwang 2 orang PSK,Serta dari Areal Pantai Glayem kecamatan Juntinyuat 5 orang PSK.” terangnya seraya ditegaskan dengan terjaringnya kembali belasan PSK,menandakan bahwa keberadaan penyakit masyarakat di Indramayu terbilang masih cukup banyak katanya.
Ditempat yang sama Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas dan PPNS pada Satpol PP Kabupaten Indramayu Iing Kuswara S.STP M.Si menambahkan,razia yang kita gelar malam itu,selain kita menjaring belasan PSK dari sejumlah Warem dan cafe di Indramayu.
Kita juga berhasil mengamankan minuman jenis Tuak sebanyak 23 drigent dari sebuah gudang penyimpanan tuak di wilayah Dayung Waduk Bojong Kelurahan Bojongsari kecamatan Indramayu terangnya.
Dijelaskan Iing,baik PSK maupun puluhan drigent Tuak dari hasil razia tersebut, malam itu juga kita amankan di Mako Pol PP Indramayu.Sedangkan setelah dilakukan pendataan dan pembinaan terhadap PSK oleh Kasatpol PP,Kabid Sosial Dinsosnaker,pihak Kepolisian,dan Dinas kesehatan,para PSK alias peserta binaan sosial kita serahkan kepada orang tua dan walinya.
Sedangkan untuk minuman tuak serta minuman beralkohol lainnya akan kita musnahkan bersamaan dengan pemusnahan barang haram lainnya tandas Iing kepada jabarkita online. (H Yonif)
Read More
Lagi,Puluhan WPS Terjaring Razia Gabungan
JULY 14, 2012
INDRAMAYU,Jabarita.com Dalam upaya penegakan Peraturan Daerah (Perda) nomer: 4 Tahun 2OO1 tentang Prostitusi.Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Indramayu bersama tim gabungan TNI- Polri kembali melakukan razia terhadap keberadaan Wanita Penjaja Seks (WPS) disepanjang jalur pantura Losarang Indramayu.
Dari Hasil razia itu,sedikitnya 21 Wanita Penjaja Seks yang tengah mangkal di cafe Valentine dan Mexico Losarang berhasil diamankan oleh petugas gabungan.Malam itu juga mereka diangkut ke Mako Pol PP Indramayu untuk dilakukan pendataan dan pembinaan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Indramayu Dedy Suhendi ,S.Sos MSi kepada jabarkita online diruang kerjanya baru-baru ini mengemukakan, razia terhadap penyakit masyarakat akan terus kita lakukan sampai benar-benar tidak ada lagi WPS dan warem.
Kondisi itu dilakukan sebagai upaya penegakan Perda nomer 4 Tahun 2OO1 tentang Prostitusi.Terlebih lagi menghormati datangnya bulan suci Ramadhan.Oleh karena itu Kami dari tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP-TNI (PM) dan Polri akan terus melakukan razia tersebut.”Kita tidak akan menyerah untuk terus melakukan razia terhadap keberadaan Warem dan WPS.”Tandas Dedy.
Dijelaskan,sekalipun kita sering melakukan razia,namun keberadaan warung remang-remang saat ini makin menjamur,terlebih lagi disepanjang jalur pantura.Kondisi itu ternyata dimanfaatkan oleh para WPS untuk menjajakan cintanya kepada Lelaki Hidung Belang (LHB).
Menurut Dedy para WPS bukan saja berasal dari kabupaten Indramayu.”ternyata setelah dilakukan pendataan terhadap WPS yang kita jaring, ada 7 WPS dari luar kabupaten .Yakni dari kabupaten Bandung 1 orang berinisial Isy.Sumedang 1 orang berinisial Nin,jabupaten Kendal 1 orang inisial Mis.dan kabupaten Batang 4 orang masing berinisial Ni,Nel,Ren dan Sil.”Ujarnya kepada jabarkita online,
Dedi menambahkan,para WPS yang terjaring razia selanjutnya kita berikan pembinaan oleh tim gabungan TNI-Polri.Pembinaan dari unsur Pol PP oleh Kasatpol PP Dedy Suhendi,unsur Polri AKP Anwar,TNI (PM) Rohadi.”Mereka kita data satu persatu dan sepakat untuk tidak mengulanginya lagi.”jelasnya.
Pada bagian lain Dedy menjelaskan,pembinaan terhadap WPS juga dilakukan oleh Kabag Agama dan Kesra yang juga Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV/Aids Edi Kusdiana M.Si seputar bahayanya melakukan hubungan seks diluar nikah,terlebih lagi ancaman bahaya terhadap serangan HIV/AIDS.Sedangkan Kasatpol PP mengancam agar jangan mengulanginya,karena apabila terjaring razia lagi,maka akan dititipkan ke Centre House tempat penampungan Disosnaker.”Kita tidak akan segan-segan untuk menitipkan WPS yang terjaring lagi ke Panti Asuhan atau ke shelter House tempat penampungan Disosnaker untuk dilakukan pembinaan dan pelatihan usaha ,baik tata boga,menjahit,maupun salon kecantikan dengan biaya gratis”, tandas alumnus STPDN tersebut.
Sementara itu sepekan sebelumnya tim gabungan juga melakukan razia pada sejumlah warem diwilayah Losaranga,Bugel dan Patrol.Dari hasil razia tersebut,tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP ,TNI dan Polri itu berhasil mengamankan 16 Wanita Penjaja Seks (WPS). (H Yonif)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar